Kelompok Belajar Tari Tradisional Bali dan Tari Modern , Alamat : Jl. Raya Batubulan, Gang SD Negeri 7 Batubulan No.5, Telp : 087860053054, 085103118538, email : cakragroupdance@yahoo.com
Jumat, 30 Januari 2015
TARI KAMARUPA (Tari Kreasi Baru)
Tari Kamarupa diciptakan oleh Ni Made Arianti, S.Sn, sebagai tugas akhir di ISI Denpasar. Tari ini menceritakan tentang Kisah I Gede Basur . foto di atas diambil pada saat acara ngayah di Pura Dalem Griya Sukawati.
video tari ini bisa dilihat di : https://www.youtube.com/watch?v=I6B_AoqdUT0
Tari Topeng Tua Monyer Manis (Tari Tradisional Bali)
Tari Topeng Tua Monyer manis merupakan pengembangan dari pakem tari Topeng Tua Konvensional yang dipadukan dengan ragam gerak yang lebih halus sehingga lebih menarik. Tari ini dilengkapi dengan kipas
DESKRIPSI TARI LEGONG KERATON (TARI TRADISIONAL BALI)
Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali
yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat
dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan.
"Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat
(terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang
dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.
Legong dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua.[1] Konon idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.[2]
Sesuai dengan awal mulanya, penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapat menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong, selalu dilengkapi dengan kipas sebagai alat bantu. Pada beberapa tari legong terdapat seorang penari tambahan, disebut condong, yang tidak dilengkapi dengan kipas.
Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.
Dalam perkembangan zaman, legong sempat kehilangan popularitas di awal abad ke-20 oleh maraknya bentuk tari kebyar dari bagian utara Bali. Usaha-usaha revitalisasi baru dimulai sejak akhir tahun 1960-an, dengan menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Legong
Legong dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua.[1] Konon idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.[2]
Sesuai dengan awal mulanya, penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapat menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong, selalu dilengkapi dengan kipas sebagai alat bantu. Pada beberapa tari legong terdapat seorang penari tambahan, disebut condong, yang tidak dilengkapi dengan kipas.
Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.
Dalam perkembangan zaman, legong sempat kehilangan popularitas di awal abad ke-20 oleh maraknya bentuk tari kebyar dari bagian utara Bali. Usaha-usaha revitalisasi baru dimulai sejak akhir tahun 1960-an, dengan menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Legong
DESKRIPSI TARI GOPALA (TARI TRADISIONAL BALI)
Tari Gopala merupakan tarian yang
bertemakan kerakyatan yang ditarikan sekelompok anak-anak atau remaja Putra,
dimana tarian ini digarap oleh I Nyoman Suarsa sebagai penata tari dan I Ketut
Gede Asnawa,MA sebagai penata tabuh, diambil dari penggalan cerita pragmentari
: “STRI ASADHU” Karya Ibu Ketut Arini,S.St. Tarian ini diciptakan pada tahun
1983. Gopala adalah sebuah istilah dalam bahasa Kawi yang berarti penggembala
sapi. Tarian ini merupakan tari kelompok, dan biasanya ditarikan oleh 4 sampai
8 orang penari putra. Dalam tarian Gopala ini menceritakan aktivitas yang dilakukan oleh
para pengembala di ladang pertanian/sawah. Semua aktivitas tadi dituangkan
kedalam bentuk garapan tari misalnya: gerakan binatang sapi, memotong rumput,
menghalau burung, membajak sawah, menuai padi dan gerak lain-lainnya yang
berhubungan dengan aktivitas petani. Gerak tersebut di atas di olah menjadi
pola garap yang berbau baru dengan nuansa estetika kekinian. Gerakan tari ini
menjadi hidup apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dan semangat.
sumber : http://worldculturepro.blogspot.com/2012/03/tari-bali-tradisional.html
sumber : http://worldculturepro.blogspot.com/2012/03/tari-bali-tradisional.html
Kamis, 29 Januari 2015
Selasa, 27 Januari 2015
LINK VIDEO TARI CAKRA GROUP DANCE
Link video tari yang terkait pementasan tarian oleh Cakra Group Dance
Tari Kamarupa
https://www.youtube.com/watch?v=I6B_AoqdUT0
Tari Rejang Dewa
https://www.youtube.com/watch?v=DglPGYf-mh0
Tari Baris Tunggal
https://www.youtube.com/watch?v=URhf0j73BXY&noredirect=1
Tari Kamarupa
https://www.youtube.com/watch?v=I6B_AoqdUT0
Tari Rejang Dewa
https://www.youtube.com/watch?v=DglPGYf-mh0
Tari Baris Tunggal
https://www.youtube.com/watch?v=URhf0j73BXY&noredirect=1
Langganan:
Postingan (Atom)